Thursday 7 January 2016

Harga Dan Spesifikasi Canon 7D

Kamera Canon EOS 7D tidak salah untuk memilihnya, karena dengan fitur yang diberikan maka hasil dari kamera ini tidak diragukan lagi. Banyak yang sudah merekomendasikan kamera ini, dengan resolusi 18 megapiksel tentunya sudah membayangkan bagaimana hasil kamera ini.

Di tambah dengan ukuran CMOS sensor 22.3 x 14.9 mm serta bahan yang digunakan kamera ini yaitu magnesium alloy, serta bisa merekam video dengan FUll HD yang bersolusi 1920x1080.

Banyak para fotografer merekomendasikan dan memilih kamera ini sebagai senjata mereka saat mengambil objek, karena dari hasilnya sudah dijamin bahwa kamera ini sangat bagus. Serta di tambah dengan water resistant yang artinya dapat tahan terhadap air.

Harga dan Spesifikasi Kamera Canon EOS 7D

Kamera Canon EOS 7D


Harga Kamera Canon Eos 7D

Harga kamera canon eos 7d baru yaitu Rp. 17.300.00. Memang terbilang mahal, tetapi hasil kamera ini memang bagus dan sudah banyak digunakan para fotografer.

Spesifikasi Kamera Canon EOS 7D


FITURSPESIFIKASI
Ukuran (L x W x H cm)14.82 x 11.07 x 7.86 cm
Berat (kg)2
WarnaHitam
TipeCanon EOS 7D
Ukuran Layar (in)3.0
Megapiksel18.0
FiturHD Recording|Image Stabilization
Garansi produk1 Tahun Garansi (Spare-part dan Servis)
InputUSB
OutputComponent Video|Composite Video|USB|HDMI
Resolusi Layar920000 dots
Tipe BateraiLi-Ion
Format FotoJPEG, RAW
Ukuran File Foto5184 x 3456
Format VideoMOV
Video HDYa
Resolusi Video1920x1080
Focal Length18 - 135mm
Image StabilizationYa
ISO Range100-12800
Range Shutter Speed30 - 1/8000 detik
Built in FlashYa
Tipe Memory CardSD/SDHC/SDXC
HDMI PortYa
Tipe LayarLCD

Itulah harga dan spesifikasi kamera canon eos 7d, spesifikasi serta harga di atas sudah anda lihat dan jika spesifikasinya sesuai dengan yang anda inginkan maka sangat cocok eos 7d untuk anda.

Tips Memilih Kartu Memori Untuk Kamera

Kartu memori / memory card merupakan aksesori yang harus kita miliki. Coba kita bayangkan jika semua perlengkapan fotografi lengkap tapi tidak ada kartu memori. Kita tetap tidak bisa melakukan apa-apa kan? Bahkan, jika kita ada budget tambahan, ada baiknya kita menyediakan kartu memori cadangan. Hanya saja, kita harus cermat dalam memilih kartu memori yang akan kita beli.

Apa yang dimaksud dengan kartu memori?

Kartu memori adalah suatu aksesori yang kita gunakan untuk menyimpan foto kita. Hasil pemotretan dari kamera disimpan dalam bentuk file gambar pada kartu memori. Kartu memori tersedia dalam banyak jenis, ukuran, maupun kapasitas seperti Compact Flash (CF), Secure Digital (SD), Memory Stick (MS), Smart Media (SM) dan xD.
Kehabisan space / ruang kosong pada kartu memori sama seperti kita kehabisan film. Kita harus mengganti film jika kita akan memotret lagi. Bedanya, jika kita menggunakan kartu memori, kita tinggal memindahkan isi yang terdapat pada kartu memori tersebut ke laptop atau komputer. Selanjutnya, kartu memori bisa kita gunakan kembali.
Pembelian kartu memori tambahan sangat disarankan untuk mengantisipasi jika kartu utama rusak atau penuh sedangkan kita masih memerlukan untuk melanjutkan pemotretan. Harga kartu memori sekarang ini juga tidak terlalu mahal. Dengan uang Rp.100.000, s/d Rp.200.000,- kita sudah bisa membeli kartu memori yang lumayan bagus dan berkapasitas besar.

Apa yang harus kita ketahui sebelum membeli kartu memori?

Dua hal yang harus kita tahu ketika membeli kartu memori baru adalah apa jenis kartu memori yang sesuai dengan kamera kita dan seberapa besar kapasitas kartu memori yang kita inginkan.
Cara termudah untuk mengetahui jenis kartu memori kamera kita adalah melihat kartu memori yang ada di dalamnya. Biasanya setiap kartu ada tertulis jenis kartu memori, kapasitas, dan mereknya. Kita juga bisa melihat dari spesifikasi kamera digital kita, jenis kartu apa yang bisa digunakan pada kamera tersebut.
Sedangkan ukuran kapasitas kartu memori sebaiknya disesuaikan dengan besarnya foto dan banyaknya foto yang biasa kita ambil. Jika format foto yang kita gunakan yang paling besar, misal 15 MP keatas, tentunya kita harus menggunakan kapasitas yang besar pula. Apalagi jika file yang kita simpan dalam bentuk format RAW. Kita bisa mggunakan kartu memori dengan kapasitas diatas 4 GB.
Saran saya, jika kita terlalu repot kalau harus mentranfer data ke laptop atau komputer, lebih baik kita membeli juga membeli kartu memori cadangan. Apalagi jika melakukan pemotretan diluar ruangan atau tempat yang jauh dari rumah tinggal.

Kecepatan kartu memori

Fitur lain yang ada pada kartu memori adalah kecepatan kartu. Semakin cepat kecepatan memori kartu, semakin cepat kamera kita melakukan penyimpanan gambar pada kartu tersebut, tentunya semakin cepat pula kita dalam mengambil foto selanjutnya. Kecepatan penyimpanan akan berada pada kecepatan terendah jika tidak didukung oleh kecepatan penyimpanan yang memadai. Misalnya, jika kamera kita mampu bekerja pada kecepatan 30X, sedangkan kartu memori hanya dapat bekerja secara maksimal pada kecepatan 12X, maka yang akan menjadi kecepatan transfer yang sebenarnya adalah 12X. .

Berapa banyak kartu memori yang saya butuhkan?

Lebih baik jika kita mempunya kartu memori dua buah untuk kamera kita. Satu kartu utama dan satu kartu untuk cadangan. Jadi, kita bisa menggunakannya secara bergantian jika foto yang akan kita ambil banyak sekaligus sebagai cadangan. Atau jika kita biasa menggunakan dua kartu sebagai kartu utama, tetap sediakan satu kartu memori cadangan untuk itu.

Perawatan kartu memori

Kartu memori meskipun kecil dan tipis, sebenarnya sangat kuat. Walaupun begitu, lebih baik sediakan tempat khusus menyimpan kartu memori. Selain sudah ada kotak kecil bawaan dari pembelian, tetap sediakan box kecil untuk menyimpannya. Jika tidak dipakai, lebih baik keluarkan kartu memori dari kamera kita. Akan lebih baik lagi jika disimpan dalam dry box atau dry cabinet.

Transfer file dari kartu memori

Jika kita mentransfer file dari kartu memori ke laptop atau komputer, gunakan card reader. Tranfer menggunakancard reader lebih cepat prosesnya dibandingkan dengan koneksi melalui kamera secara langsung. Akan tetapi perlu diingat, matikan kamera saat memasukkan atau mengeluarkan kartu memori. Mengeluarkan kartu memori pada saat kamera sedang dalam keadaan hidup dapat merusak kartu maupun kamera.

Mengenal Ukuran-ukuran Sensor Kamera DSLR

Sensor kamera digital merupakan jantungnya sebuah kamera yang kita miliki. Sensor memiliki peranan yang sangat penting bagi kamera, sehingga sangat perlu bagi kita untuk bisa memahami dan menjaga kualitasnya. Peran mendasar yang dimiliki oleh sensor pada sebuah kamera, akan sangat menentukan bagaimana kamera digital kita akan bekerja. Semakin baik kualitas sensor yang kita miliki, maka hasil gambar dari kamera akan semakin berkualitas. Untuk itu pemahaman kita terhadap ukuran-ukuran sensor kamera DSLR akan sangat membantu kita dalam menggunakan kamera kita.
Sensor yang terdapat dalam suatu kamera memiliki ukuran yang bermacam-macam, salah satunya adalah full-frame yang sama ukurannya dengan frame film 35mm. Mengetahui besarnya ukuran sensor pada suatu kamera menjadi hal yang sangat penting bagi kita, alasannya adalah sebagi berikut :
  1. Ukuran suatu sensor akan sangat menentukan focal length lensa yang digunakan pada kamera kita.
  2. Semakin besar ukuran sensor yang kita gunakan, maka hasil gambar dari kamera tersebut akan semakin berkualitas juga, karena jumlah pixel yang lebih besar akan menghasilkan noise yang lebih sedikit. Oleh karena itu, gambar yang memiliki ukuran pixel lebih besar akan terlihat jauh lebih jelas dan terang.
  3. Semakin besar ukuran sensor pada sebuah kamera, maka harganya akan semakin mahal.
  4. Sensor yang lebih kecil lebih berpeluang besar untuk memberikan Depth of Field jika dibandingkan kamera yang memiliki ukuran sensor lebih besar. Dan hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan.
  5. Kamera yang memiliki ukuran sensor lebih besar, maka akan menghasilkan viewfinder yang tentunya lebih besar juga.
Sensor full-frame pada kamera dapat kita temukan pada kamera dengan model semi-pro dan pro. Kamera dengan resolusi dengan full-frame memiliki merupakan kamera dengan resolusi yang dapat dikatakan sangat tinggi. Sementara itu kamera yang terkenal akan resolusinya yang tinggi diantaranya adalah Canon EOS-1Ds Mk III yang memiliki resolusi sebesar 21,1 juta pixel, Nikon D3X dengan 24,5 juta pixel, dan Sony Alpha 900 yang yang memiliki resolusi 24,6 Megapixel.
Kamera Canon EOS-1D menggunakan sensor APS-H, dimana dengan sensor yang dimilikinya membuat kamera ini sangat cocok untuk fotografer sport dan wildlife yang tentunya membutuhkan fungsi ekstra dari sensor yang berukuran kecil. Sementara itu sensor yang paling banyak digunakan oleh fotografer profesional adalah sensor jenis APS-C. Sensor yang satu ini bisa kita temui di banyak kamera tipe DSLR, bahkan pada kamera CSC Sony dan Samsung. Sedangkan sensor Four-Third merupakan sensor terkecil dari sensor yang ada.
Berikut ini merupakan ukuran-ukuran sensor kamera DSLR yang sering kita gunakan :
  • Full Frame: 36x24mm
  • APS-H: 28.7×19.1mm
  • APS-c: 23.6×15.5mm (Nikon, Pentax, Sony)
  • APS-C: 22.3×14.9mm (Canon)
  • Four-Thirds: 17.3x13mm
  • Nikon CX-Format: 13.2×8.8mm
  • PentaxQ: 6.17×4.55mm

Cara Menentukan Titik Fokus

Apa itu fokus? Dalam fotografi, istilah fokus menunjukkan ketajaman gambar/foto. Sebuah foto yang benar-benar tajam dapat dikatakan didalam fokus atau in-focus. Sedangkan foto yang benar-benar kabur dikatakan tidak fokus atau unfocused. Sama seperti kita pada saat berpikir, ketika kita berkonsentrasi, maka pikiran kita akan tajam. Jadi kita fokus. Sebaliknya, jika kita bingung, maka kita tidak fokus. Kita dapat menggunakan fokus untuk mengarahkan perhatian pemirsa pada bagian yang paling penting dari sebuah foto yang kita ambil.
Pada dasarnya, kedalaman fokus atau yang biasa disebut depth of field (DOF) pada foto kita, ditentukan oleh besarnya bukaan diafragma (aperture) yang kita gunakan pada saat memotret. Dalam pengaturan bukaan diafragma tersebut, lebih besar angka f-number berarti lebih kecil bukaan diafragmanya. Begitu sebaliknya. Kita bisa lihat penjelasan bukaan diafragma tersebut pada postingan Memahami Apa Itu Aperture. Efek perbedaan besar kecilnya aperture pada hasil pemotretan adalah depth of field (DOF). Kita bisa lihat lebih lanjut mengenaidepth of field (DOF) pada postingan Memahami Apa Itu Depth of Field (DOF). Depth of field (DOF) tersebutlah yang kita gunakan untuk penekanan subyek foto. Pada kategori foto portrait, DOF yang dangkal merupakan pilihan yang terbaik untuk mengarahkan pemirsa pada subyek foto.

Jangan buat semua bagian foto berada dalam fokus (in-focus)

Ada banyak situasi di mana kita tidak perlu membuat semua bagian foto berada dalam kondisi fokus. Seringkali jika latar belakang/background foto ikut fokus, justru hal tersebut bisa mengalihkan perhatian pemirsa sehingga subyek utama foto menjadi tersamar. Foto portrait akan terlihat jauh lebih bagus jika latar belakangnya tidak fokus/blur. Jadi, pada intinya adalah kita harus membuat subyek utama foto saja yang benar-benar fokus. Selain itu, baik latar belakang/background maupun latar depan/foreground, lebih baik kita buat tidak fokus/blur.

Memahami kedalaman visual / visual depth

Apa yang dimaksud dengan kedalaman visual? Saya coba jelaskan dalam ilustrasi berikut. Coba bayangkan kita memegang apel di depan wajah kita. Apel akan tampak nyata dalam tiga dimensi. Latar belakang yang tampak tidak fokus ataupun tidak hanya sekedar tangan yang sedang memegang apel. Akan tetapi kita akan mendapatkan gambaran dan rasa yang lebih mendalam. Hal tersebut akan berbeda jika kita letakkan apel dengan latar belakang kertas atau dinding saja.
Hal seperti itu berlaku juga dalam fotografi, apalagi jika Anda menyukai foto portrait. Walaupun kadang pada kondisi tertentu hal tersebut tidak dapat kita lakukan, tetapi pasti hasilnya berbeda. Misalnya kita akan memotret seseorang dengan latar belakang lukisan atau baliho atau mural, kita akan sulit mengaplikasikannya. Beda dengan kategori foto landscape, foto landscape mempunyai kedalaman visual secara keseluruhan. Jadi, foto landscape pasti dibuat fokus untuk keseluruhan area.

Seringlah berlatih dengan mempraktekannya

Untuk bisa memahami bagaimana kedalaman visual dan bagaimana mengatur depth of field (DOF), seringlah berlatih dan mempraktekkannya. Kita bisa mencoba beberapa tingkatan bukaan diafragma (aperture) untuk kemudian kita pelajari hasilnya. Kamera DSLR bisa diset ke mode Aperture Priority. Kita tinggal mengatur angkaaperture saja, selebihnya biarkan kamera yang memproses secara otomatis. Mulailah dengan memotret di F4. Setelah itu di F8 dan seterusnya sampai dengan F22. Ada baiknya kita coba dengan menggunakan tripod sehingga kita bisa mendapatkan gambar yang sama dengan berbagai angka f-number yang berbeda.

Apa Itu Bokeh


Apa itu bokeh? Bokeh atau boke berasal dari bahasa Jepang yang artinya “mengaburkan”. Istilah bokeh dalam fotografi adalah efek kabur / tidak fokus /unfocused yang dihasilkan. Bokeh kita peroleh dengan memanfaatkan sisi terbatas dari lensa kamera dalam hal menentukan titik fokus. Sebenarnya, luas tidaknya bidang fokus dan bidang tidak fokus bisa kita atur dengan memanfaatkan bukaan diafragma lensa / lens aperture. Istilah luas tidaknya bidang fokus dalam fotografi disebut depth of field (DOF).
Bokeh dan titik fokus dimanfaatkan oleh fotografer untuk menonjolkan suatu obyek tertentu / obyek utama dengan fokus yang tajam, sedangkan latar sekitarnya dibuat kabur/blur. Coba kita lihat contoh foto berikut.

Lalu, apa tips membuat foto bokeh ?

Bokeh dapat kita peroleh dengan beberapa tips berikut :
  1. Gunakan bukaan diafragma lensa / aperture sebesar mungkin seperti f/1.2, f/1.4, f/1.8, f/2.8. Semakin besar bukaan diafragma lensa, maka semakin sempit ruang tajamnya. Sisi diluar titik fokus akan semakin kabur / blur pula.
  2. Jauhkan objek utama foto dengan latar lainnya (background maupun foreground). Efeknya adalah semakin jauh benda dari obyek utama (sebagai titik fokus), maka semakin kabur latar foto tersebut.
  3. Fotolah obyek sedekat mungkin. Tentu dengan tidak mengabaikan framing maupun komposisi yang kita harapkan. Lensa makro / macro lens akan lebih mudah mendapatkan efek bokeh dibandingkan lensa jenis lain.
  4. Gunakan panjang fokal lensa / focal length paling besar. Semakin besar panjang fokal lensa yang kita gunakan, semakin efektif dalam membuat foto bokeh.
  5. Banyak-banyaklah berlatih dan mencoba. 

Memahami Apa Itu Pengertian Shutter Speed

Shutter speed / kecepatan rana merupakan salah satu dari 3 fungsi kontrol dasar pencahayaan pada kamera. Aperture, kecepatan film / ISO, danshutter speed / kecepatan rana bekerja sama dalam menyesuaikan seberapa banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor / film dan bagaimana cahaya tersebut direkam.
Salah satu tips fotografi paling banyak dicari adalah mengenai shutter speed. Apa itu shutter speed ? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kecepatan rana merupakan salah satu kontrol penting yang mendasar pada kamera. Kecepatan rana mengatur lama waktunya diafragma/rana terbuka. Dengan kata lain mengatur lama waktunya sensor digital atau film terkena cahaya.
Shutter speed diukur dalam detik dan settingnya adalah kelipatan 2. Misalnya sebagai berikut : 1/2000 detik (sangat cepat), 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 4 dan 8 detik (sangat lambat). Bahkan kamera modern sekarang ini kecepatan rana ada yang sangat lambat sampai 30 detik dan ada juga fiturbulb yaitu rana akan terbuka terus sesuai kemauan kita (membuka dan menutup secara manual). Selain itu juga dilengkapi fitur pilihan 1/2 atau 1/3 stop sehingga memungkinkan kita untuk merapatkan setiap kenaikan shutter speed.
Shutter speed mempunyai efek lain selain dari fungsi utama tersebut. Semakin cepat kecepatan yang kita pakai, maka efek freezing-nya semakin kuat (membekukan gerakan). Semakin lambat kecepatannya, efek dinamisnya yang akan muncul.
Berikut ilustrasi dasar dari pemakaian shutter speed :
Biasanya, kecepatan yang sering dipakai adalah antara 1/60 – 1/500 detik.
Perlu diingat, bahwa shutter speed tidak bisa berdiri sendiri. Dua kontrol kamera yang lain (aperture dan ISO) saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Selain itu, efek dari masing-masing kontrol tersebut juga berbeda-beda. Walaupun begitu, justru dengan adanya variasi tersebut, kita malah bisa berkreasi untuk membuat suatu foto yang unik, indah, dan luar biasa.

Tips Merawat Kamera dan Lensa DSLR

Tips dalam merawat kamera dan lensa digital seperti halnya merawat barang elektronik lainnya karena sama-sama memiliki komponen sensitif yang mudah rusak kalau kita ceroboh dalam menggunakannya. Jadi, kita harus memberikan perawatan ektra pada kamera dan lensa-lensa kita.


 Ada beberapa tips yang bisa saya berikan dalam hal perawatan kamera dan lensa DSLR.

Tips Merawat Kamera DSLR

  1. Simpan kamera dalam dry box atau dry cabinet bila sedang tidak dipakai. Kelembaban yang cukup tinggi, dapat menyebabkan timbulnya karat dan jamur pada kamera. Lengkapi dengan silica gell.
  2. Selalu bersihkan kamera setelah kita memakainya. Jangan tinggalkan bercak air atau minyak. Lap dengan menggunakan kain khusus atau tissue khusus. Apalagi jika kita sehabis menggunakannya didaerah pantai. Uap air laut dapat mempercepat terjadinya karat.
  3. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut, jika sudah waktunya harus diganti, gantilah. Batere yang rusak dapat menyebabkan kerusakan pada kamera juga. Jika kamera sedang tidak dipakai, ada baiknya batere dikeluarkan dari kamera.
  4. Memory card atau kartu memori juga ada baiknya dikeluarkan dari kamera jika kamera sedang tidak dipakai. Simpan dan tempatkan pada kotak khusus tersendiri.
  5. Gulung strap kamera jika Anda tidak ingin melepaskannya.
  6. Jika kamera sedang Anda pakai keluar, jangan tinggalkan di mobil. Apalagi jika kondisinya sedang diparkir dan terkena sinar matahari langsung. Panas yang tinggi dapat mempercepat kerusakan kamera.

Tips Menghemat Baterai Kamera Supaya Tahan Lama

Perkembangan teknologi kamera digital semakin lama semakin beragam baik dari fitur kamera, LCD screen, auto focus maupun flash. Sayangnya perkembangan baterai tidak sesignifikan teknologi tersebut. Fitur kamera digital dan asesoris tersebut justru semakin cepat menghabiskan daya baterai.
Ya, tiga fitur kamera digital tersebut yang paling banyak menguras daya baterai. Jadi, baiknya kita pahami dulu fitur-fitur tersebut sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai tips menghemat baterai kamera digital kita.

LCD Screen.
LCD screen merupakan bagian kamera yang paling banyak menguras daya baterai kamera. Memang kita tidak bisa berkompromi untuk hal ini karena lewat LCD lah semua informasi kamera bisa kita lihat. Kita bisa saja mematikan LCD melalui pilihan menu display, tetapi hal ini tentu sangat tidak mengenakkan ketika kita menggunakan kamera tersebut. Alternatif yang terbaik adalah dengan mengeset LCD dengan pencahayaan yang minimal. Kita tetap bisa melihat semua informasi kamera sedangkan pemakaian daya baterai dari LCD dapat kita kurangi.
Auto focus dan Zooming
Auto focus lensa pada saat kita melakukan zooming in (memperbesar obyek secara optikal) dan zooming out (mengecilkan obyek secara optikal) juga cukup menguras daya baterai. Motor akan terus bekerja ketika kita melakukan auto focusing dan zooming tersebut. Kita bisa mengurangi frekuensi auto focusing dan zooming untuk menghemat daya baterai.
Flash
Flash menggunakan daya baterai yang cukup banyak dalam penggunaannya. Daya baterai akan berulang kali diserap untuk mengisi ulang flash. Jadi, gunakan flash jika memang kondisi pencahayaan lokasi pemotretan sangat kurang. Prioritaskan pemotretan tanpa flash lebih dahulu. Kita bisa menggunakan aperture yang besar atau ISO yang tinggi. Jika kita cukup kokoh dalam memegang kamera, kita bisa mengurangi shutter speed-nya. Lebih baik lagi jika kita menggunakan tripod.

Ada beberapa tips lain untuk menghemat dan merawat baterai kamera digital kita.

  1. Aktifkan fitur Power Saving. Fitur ini akan menon-aktifkan kamera jika tidak kita gunakan dalam jangka waktu tertentu tanpa mematikan kamera sepenuhnya. Kita bisa mengatur sesuai keinginan kita. Akan tetapi, jika kita memang sudah selesai menggunakan kamera, kita tetap harus mematikan kamera melalui switch on/off-nya.
  2. Tempatkan baterai dan kamera pada suhu udara normal, kurang lebih sekitar 25°C. Jika Suhu udara dingin akan mempercepat habisnya daya baterai dan suhu panas dapat merusak struktur baterai.
  3. Jangan biarkan baterai dan kamera terkena cahaya matahari secara langsung dan jauhkan dari sumber panas lainnya.
  4. Jika baterai kita jenis lithium ion, isi ulang baterai sebelum benar-benar habis dayanya. Struktur baterai akan rusak jika baterai digunakan sampai habis dayanya.
  5. Lepas baterai dari body kamera jika kita tidak menggunakannya. Hal ini untuk menghindari rusaknya kamera jika terjadi kebocoran pada baterai.

Baterai seperti apa yang harus saya beli?

Jika kita mempunyai alokasi dana lebih, menyiapkan baterai cadangan sangat dianjurkan. Apa jadinya jika ditengah-tengah penggunaan kamera, kita kehabisan baterai? Akan tetapi perlu diingat, kita harus membeli baterai yang kompatibel dengan kamera kita. Lebih baik lagi jika kita membeli sesuai dengan merek kamera kita. Bagi saya, resiko kerusakan kamera dan baterai tidak sebanding dengan selisih harga jika kita membeli baterai yang tidak direkomendasikan oleh produsen kamera tersebut.

Memahami Kode-kode Lensa Canon DSLR

Untuk memahami fungsi dan jenis lensa Canon, tentunya kita juga harus paham kode-kode yang tertera pada lensa Canon tersebut. Bagi kebanyakan orang awam, kadang membingungkan karena tiap lensa dilengkapi dengan kode yang berbeda. Akan tetapi jika kita sudah paham, justru akan memudahkan dalam membaca dan memahaminya. Tiap merk lensa akan mempunyai kode-kode berbeda, baik itu Nikon, Sigma, Tamron, Sony maupun merk lensa lainnya. Saya coba rangkumkan secara singkat kode-kode lensa Canon tersebut.

EF – ElectroFocus

EF adalah singkatan dari ElectroFocus, yaitu lensa tersebut memiliki motor sendiri untuk autofokus. Lensa EF didesain khusus untuk kamera Canon full frame (EOS 5D Mark xx, EOS 1D Mark xx), tetapi tetap dapat digunakan pada bodi kamera non-full frame. Hanya saja perlu diperhatikan adalah adanya crop factor dari bodi kamera non-full frame, sehingga lebar gambar yang ditangkap akan berbeda hasilnya (lebih sempit).

EF-S – ElectroFocus Shortback

Sama seperti pada lensa EF, hanya saja secara fisik ujung belakang lensa lebih masuk ke dalam mountingkamera. Lensa EF-S didesain khusus untuk kamera Canon non-full frame, jadi tidak bisa digunakan pada kamerafull frame.

L – Luxury

Lensa yang serinya memang lebih mewah dibanding EF dan EF-S standar. Lensa Canon seri L dirancang menggunakan material optik berkualitas prima sehingga harganya jadi lebih mahal. Lensa tipe ini memang ditujukan untuk kalangan fotografer profesional atau pehobi kelas berat atau yang memang punya uang untuk membelinya :). Semua lensa seri L berada dalam tipe lensa EF sehingga bisa digunakan pada kamera full framemaupun kamera non-full frame.

IS – Image Stabilizer

Seperti namanya, lensa yang mempunyai kode ini dilengkapi dengan teknologi Image Stabilizer, yaitu teknologi yang berfungsi untuk mengkompensasi getaran tangan saat melakukan pemotretan. Fungsi ini sangat berguna untuk pemotretan dengan cahaya rendah atau saat pemotretan jarak jauh.

USM – Ultra Sonic Motor

Lensa yang dilengkapi kode USM berarti lensa tersebut memiliki motor auto focus yang lebih cepat, suara yang tidak berisik dan lebih hemat konsumsi baterenya. Kemudahan lainnya adalah kita bisa mengganti mode auto focus ke mode manual focus hanya dengan memutar ring lensa. Sangat berguna jika subyek foto bergerak terus.

DO – Diffractive Optic

Lensa dengan fitur DO dirancang untuk meminimalkan chromatic aberration (efek halo pada subjek foto) sekaligus mengurangi berat serta ukuran lensa.

f/number – Aperture Number

Kode ini menunjukkan nilai bukaan diafragma lensa. Ada 2 tipe, pertama adalah yang mempunyai nilai bukaan diafragma konstan, ditandai dengan 1 angka saja, misalnya f/2.8 atau f/4. Kedua, mempunyai nilai bukaan diafragma variabel, ditandai adanya 2 angka, misalnya f/3.5-4.5 atau f/3.5-5.6

Number(mm) – Angka Focal Length

Setiap lensa pasti ada angka focal length / panjang fokal. Kode tersebut jelas memang untuk menunjukkan panjang fokal lensa tersebut terhadap sensor image-nya. Ada 2 tipe, pertama jika hanya ada 1 angka saja berartiPrime Lens, misal 50mm atau 85mm. Kedua jika ada 2 angka berarti Zoom Lens, misal 24-105mm atau 18-55mm

EF 24-105mm f/4.0L IS USM

Canon EF-24-105mm-f4.0L-IS-USMEF – ElectroFocus, dapat digunakan untuk full frame dan non-full fram.
24-105mm – Zoom Lens dengan panjang fokal lensa 24mm s/d 105mm.
f/4.0 – Diafragma konstan pada f/4.0.
L – Termasuk dalam jajaran lensa tipe Luxury (L).
IS – Lensa tersebut sudah dilengkapi teknologi Image Stabilizer.
USM – Motor autofocusnya berjenis ultrasonic motor (USM).

Tips Memilih Lensa Buat Pemula

Lensa yang baik buat kita tergantung banyak faktor. Faktor seperti merek kamera, model kamera, jenis fotografi kita sering lakukan, dan preferensi kita terhadap kebutuhan secara spesifik seperti untuk keperluan fotografi makro, lanskap, atau kategori lainnya. Bagi kita, khususnya pemula, biasanya cukup kesulitan dalam memilih lensa yang akan digunakan. Berikut panduan / tips memilih lensa DSLR secara sederhana.
Dari sekian banyak pilihan lensa, kita coba memberikan sedikit gambaran mengenai beberapa pilihan lensa yang cocok buat pemula. Kita bagi dalam beberapa jenis lensa DSLR yaitu lensa fixed standar, lensa zoom standar, dan lensa tele standar.
Lensa fixed standar 50mm/f1.8 merupakan pilihan pertama. Lensa ini sangat ringan, kompak, dan cukup murah. Kita bisa mendapatkannya dengan kisaran harga Rp. 1,1 jutaan. Kita bisa menggunakan lensa tersebut untuk banyak hal dan hasilnya juga memuaskan. Lensa tersebut juga bekali dengan bukaan rana 1.8 sehingga kita bisa manfaatkan untuk membuat foto dengan bokeh yang maksimal, terutama pada saat memotret portrait/potret.
Sebuah lensa zoom standar yang sebaiknya kita miliki adalah Canon EF 28 – 135mm f/3.5-5.6 IS USM. Harga lensa Canon tersebut sekitar Rp. 5,6 jutaan. Jika Anda pengguna nikon, Anda dapat menggunakan Nikon AF-S 18-105MM F/3.5-5.6G ED DX VR. Harga lensa Nikon tersebut sekitar Rp. 3,7 jutaan. Lensa-lensa tersebut akan memberikan rentang yang baik tanpa terlalu rumit untuk bergerak menyesuaikan posisi dan jarak kita dengan obyek yang akan kita foto.
Sebuah lensa tele yang memungkinkan kita untuk memperbesar obyek yang jauh juga sebaiknya kita punya sebagai koleksi awal kita sebagai pemula.Lensa tele Canon Canon EF 70-300mm f/4-5.6 IS USM adalah pilihan yang baik untuk kita punyai sebagai lensa tele kita. Harganya lensa tersebut sekitar Rp. 6,9 jutaan. Sedangkan untuk Nikon, lensa tele Nikon AF-S 70-300mm f/4.5-5.6G IF ED VR merupakan pilihannya. Harganya sekitar Rp. 6,1 jutaan.Kedua lensa tersebut sudah dilengkapi dengan image stabilizer. Kode IS untuk Canon dan VR untuk Nikon. Sebagai tambahan, sebaiknya kita selalu menggunakan tripod jika kita menggunakan lensa tele pada saat memotret. Getaran sedikit saja pada tangan kita, efek yang ditimbulkan akan sangat terasa jika kita menggunakan lensa tele.

Tips Memilih Tripod

Buat para pecinta fotografi, tripod merupakan jenis penyangga kamera/camera standyang paling banyak digunakan dibandingkan jenis yang lain. Seperti halnya perlengkapan fotografi yang lain, tripod juga mengalami banyak perkembangan. Hanya saja tidak secepat atau seheboh kamera dan lensa DSLR. Selain dari sisi material, perkembangan tripod juga pada model kaki maupun kepala tripod / tripod head.
Fungsi tripod yang utama adalah menyangga kamera atau sebagai dudukan kamera pada saat kita memotret sehingga foto tidak kabur. Walaupun sekarang sudah ada fitur Image Stabilization (IS) pada kamera atau lensa tetapi tetap tidak akan bisa nggantikan fungsi tripod sepenuhnya. Jadi, untuk memaksimalkan karya foto kita, tripod merupakan alat bantu yang wajib kita punyai.
Lalu, tripod yang bagaimanakah yang cocok untuk kebutuhan kita? Ada beberapa pertimbangan yang harus kita pikirkan ketika akan membeli tripod, berikut beberapa tips memilih tripod yang bisa dijadikan panduan dalam membeli tripod.

Berat Tripod

Apakah tripod akan kita bawa travelling atau hanya kita gunakan di studio atau di rumah? Tripod yang lebih berat tentunya akan memberikan stabilitas yang lebih baik dibandingkan yang ringan. Hanya saja jika tripod yang kita beli akan digunakan untuk travelling, lebih baik memilih tripod yang ringan. Kita bisa memilih tripod dari aluminium atau carbon fiber. Akan tetapi jika kita menggunakan tripod di rumah saja atau di studio, kita bisa memilih tripod yang lebih berat.

Kapasitas Beban

Berapa beban maksimum yang kita inginkan? Sebelum membeli tripod kita harus tahu berapa berat dari peralatan fotografi kita. Kita bisa menghitung beban total dengan menjumlahkan berat bodi kamera, lensa terberat yang kita punya, flash, dan asesoris lain yang kemungkinan kita pakai serta kepala tripod/tripod head-nya (jika kaki tripod terpisah dengan kepala tripod). Tripod yang kita beli harus mempunyai kapasitas diatas beban maksimal tadi. Kita bisa melihat kapasitas maksimal tripod pada lembar spesifikasi teknis.

Kepala Tripod / Tripod Head

Kepala tripod / tripod head biasanya terpisah dari kaki tripod / tripod leg. Namun ada juga yang jadi satu antara kepala tripod dan kaki tripod (built-in). Keuntungan kita dengan menggunakan kepala tripod terpisah adalah kita bisa mengganti kepala tripod dengan kepala tripod yang berbeda sesuai dengan kebutuhan kita.

Kolom Tengah

Beberapa jenis tripod memiliki kolom tengah di bagian atasnya, ada yang hanya ditarik saja, ada juga yang memakai roll. Kolom ini memang bisa digunakan untuk menyesuaikan ketinggian kamera tanpa merubah posisi kaki tripod. Namun jika kita gunakan semakin tinggi dapat mengurangi kestabilan kamera pada saat kita pakai untuk memotret.

Tinggi Tripod

Sesuaikan ketinggian tripod dengan ketinggian kita. Seberapa nyaman kita bisa memotret. Tripod memang tersedia dengan bermacam ketinggian maksimum. Makin besar tinggi maksimum tripod, semakin banyak kondisi dan situasi pemotretan yang bisa dicover.

Jumlah Segmen Kaki

Jumlah segmen (potongan) kaki sebuah tripod bisa dua, tiga atau empat. Semakin banyak segmen kaki tripod, semakin kecil kaki tripod yang berapa pada bagian paling bawah. Tentu hal tersebut mengurangi kestabilan/kekokohan tripod tersebut. Keuntungan segmen banyak adalah bentuknya yang ringkas sehingga kita mudah membawanya.

Lebar Maksimal Kaki Tripod

Kaki tripod ada yang bisa direntangkan secara penuh dan ada pula yang terbatas. Dari bentuknya kita sudah bisa mengetahuinya. Jika kaki tripod ada segmen pengaku/tie-in berarti rentangan kaki tripod tersebut terbatas. Sedangkan tripod yang tidak mempunyai segmen tersebut berarti bisa direntangkan secara penuh. Tripod dengan segmen pengaku baik digunakan pada lokasi yang cukup datar, sedangkan tripod tanpa segmen lebih cocok untuk tempat yang kurang datar atau berkontur miring atau tidak beraturan.

Gantungan Beban

Ada beberapa tripod yang dilengkapi sebuat kait pada sisi bawah dari kolom tengah. Kita bisa menaruh beban tambahan untuk menambah kestabilan tripod pada saat digunakan. Cukup efektif jika kita sedang memotret pada saat kondisi berangin. Jika fitur ini sangat membantu, ada baiknya kita memilih tripod yang ada fitur tersebut.

Dual Pixel CMOS AF Technology dari Canon

Canon Incmemperkenalkan pengembangan DualPixel CMOS AFsebuah teknologi autofocus yang inovatif untuk kameraSLR digitalDual PixelCMOS AFteknologiyang membuat semua pixel pada sensor image dapat bekerja secara efektif baik pada saat digunakan pada pemotretan maupun pada saat pengambilan gambar video dalam mode Live View. 
Dewasa ini, perkembangan fotografi sangat beragam. Dengan semakin banyaknya orang yang menyukai fotografi, semakin beragam pula gaya memotret. Kecenderungan sekarang ini, orang lebih banyak menggunakan layar LCD sebagai media preview daripada menggunakan viewfinder. Teknologi Dual Pixel AF yang mendukung kecepatan autofocus tinggi menjadi sangat bermanfaat karena walaupun pengguna menggunakan LCD sebagai media lihat tetapi gambar akan tampak seperti ketika melihat melalui viewfinder.
Menyadari potensi besar dalam penerapan teknologi ini untuk kategori produk yang beragam, Canon bertujuan untuk mempromosikan upaya pengembangan bidang teknologi AF, menargetkan kemajuan lebih lanjut sehingga dapat memberikan kontribusi lebih dalam dunia fotografi.

Pentingnya Fungsi Background Dalam Sebuah Foto

Background menjadi hal yang sangat penting dan sebaiknya selalu ada dalam sebuah foto yang kita buat. Background mempunyai peranan yang sangat sentral dalam hal ini. Dengan background, semua subyek foto apapun bisa menjadi terlihat lebih menarik. Sebaliknya subyek foto sebagus apapun jiika tidak memiliki background yang bagus akan terasa membosankan hambar atau datar jika dilihat. Background pada foto menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang melihatnya, itu sebabnya terkadang kita sering merasa mudah ngantuk dan bosan jika melihat foto yang memiliki background jelek atau bahkan tidak memiliki background sama sekali. Itulah sebab pentingnya fungsi background dalam sebuah foto.
Coba kita amati, sebuah foto patung yang memiliki warna perak atau dari bahan dasar marmer putih yang ditempatkan dengan background bernuansa gelap akan kelihatan jauh lebih indah, gagah, dan menarik jika dibandingkan dengan sebuah patung perak atau putih yang ditempatkan dengan background yang tidak memiliki warna kontras dengan warna perak atau warna putih tersebut. Apalagi jika pencahayaannya juga tidak diatur untuk memberikan kesan kontras, menarik, dan dramatis, tentu akan terlihat sangat membosankan.
Untuk itu, jangan pernah meremehkan arti dan fungsi background dalam sebuah foto, karena background menjadi salah satu kekuatan sebuah foto untuk menarik seseorang untuk melihatnya. Background dapat membuat foto kelihan menjadi lebih menarik, begitu juga sebaliknya. Saat ini banyak sekali aplikasi pengolah foto yang dapat kita temui, diantaranya adalah Adobe Photoshop. Dengan bantuan aplikasi ini, kita dapat mengedit foto suatu objek sesuai dengan yang kita inginkan untuk membuat foto menjadi kelihatan lebih menarik.
Dengan sedikit sentuhan, foto yang sebelumnya terasa membosankan jika dilihat, dapat berubah menjadi foto yang menarik bagi kita. Salah satu tool yang mungkin sering kita gunakan adalah “Gradient”. Dengan tool Gradient ini kita bisa mengubah foto suatu objek yang mempunyai tingkat kontas yang buruk dengan backgroundnya, menjadi foto yang jauh lebih menarik dengan gradiasi dua warna atau lebih diantara background dengan subyek fotonya.
Selain tool Gradient, masih banyak sekali tool lainnya yang dapat kita gunakan untuk memberikan sentuhan pada foto sehingga dapat membuat foto menjadi semakin menarik. Sentuhan akhir yang baik pada suatu foto akan menghasilkan foto yang baik dan menarik.